8 Pokok Program GBI 2023-2027

8 Pokok Program GBI 2023-2027

Berikut adalah 8 Pokok Program GBI di Tahun 2023-2027.

1. Pekabaran Injil, Pemuridan dan Penanaman gereja.

Pekabaran Injil, pemuridan dan penanaman gereja adalah misi untuk menuntaskan tugas Amanat Agung. Misi ini harus dilakukan secara terstruktur dan berkelanjutan. Pemetaan rohani, demografi, geografi merupakan langkah awal untuk menetapkan penanaman gereja baru.

Pembentukan dan pembekalan tenaga misi untuk melakukan penginjilan dan pemuridan akan dilakukan dengan memberikan pemahaman biblika, kontekstualisasi dan keterampilan pengembangan Masyarakat.

Gereja Bethel Indonesia juga terpanggil untuk merekrut, melatih dan mengutus misionaris menjangkau bangsa-bangsa. Ada pusat pelatihan misi luar negeri dengan pelatihan budaya dan bahasa negara-negara target. Penanaman gereja di luar negeri bukan hanya untuk penutur Bahasa Indonesia saja tetapi juga penutur bahasa negeri setempat.

2. Persekutuan yang Membangun

Persekutuan yang tulus akan membangun kebersamaan. Kebersamaan akan melahirkan synergy. Gereja-gereja lokal yang kuat harus menolong dan memberdayakan gereja-gereja lokal yang lemah tanpa menjadikannya cabang. Diharapkan munculnya paguyuban-paguyuban yang terdiri dari gereja-gereja lokal sehati, sepikir dan sejiwa untuk saling membangun dan mendukung.

Ada Pembapaan rohani dari pendeta yang berkapasitas bapa kepada pendeta-pendeta yang membutuhkan pembapaan. Persekutuan keluarga yang harmonis akan terus diusahakan melalui pembinaan dan penguatan karakter. Jika keluarga-keluarga sehat maka gereja juga akan menjadi sehati. Melalui pembinaan Bapa Sepanjang Kehidupan dan Wanita Cakap Berdampak maka setiap keluarga di jemaat lokal akan menjadi keluarga yang sehat, kuat dan berdampak.

3. Perhatian Kepada Sesama

Melalui Pelayanan Kasih. Pelayanan kasih (diakonia) kepada yang membutuhkan merupakan panggilan gereja untuk mewujudkan Kasih Allah kepada dunia ini. Pelayanan kasih yang holistik akan menjangkau mereka yang terdampak oleh ketidakadilan, pemiskinan dan kekerasan.

Pelatihan Tagana Rajawali untuk mendapatkan tenaga-tenaga muda yang segar dan terlatih, akan terus dilakukan untuk dapat menolong dan meringankan penderitaan warga Masyarakat yang terdampak oleh berbagai macam bencana yang terjadi. Peningkatan ekonomi jemaat melalui pembinaan UMKM dan penguatan Market Place dilakukan untuk menolong jemaat agar dapat bertumbuh ekonominya.

Dengan demikian maka kemiskinan akan dapat teratasi karena adanya etos kerja yang baik dan terbukanya lapangan pekerjaan baru.

4. Pemantapan Ajaran dan Pemberdayaan Pejabat dan Warga Jemaat

Pejabat GBI yaitu Pdt, Pdm dan Pdp juga harus ditingkatkan pemahaman teologinya dan ditingkatkan keterampilan pelayanannya melalui pelatihan terstruktur dengan kurikulum yang komprehensif namun sederhana agar dapat mudah diserap. Dengan peningkatan kemampuan para pejabat, maka mereka dapat melayani jemaat dengan lebih baik lagi.

Warga jemaat yang adalah anggota tetap yang telah dibaptis dalam sebuah gereja lokal juga harus dimampukan agar berdaya bagi pelayanan di gereja lokal tersebut melalui serangkaian pelatihan, seminar maupun kuliah pendek mengenai, dasar-dasar iman Kristen, pengetahuan Alkitab, konseling, diakonia yang holistic, pelayan pastoral dan lain-lain.

Menjaga ajaran GBI juga menjadi perhatian utama dan sangat penting ditengah derasnya ajaran-ajaran yang tidak alkitabiah. Bidang teologi akan terus mengkaji berbagai ajaran yang muncul dan memberikan pandangan teologis atas ajaran ajaran tersebut maupun fenomena-fenomena yang muncul.

5. Doa, Pujian dan Penyembahan yang Antusias

Saat ini GBI dikenal dengan ibadahnya yang penuh antusias, kreatif dan inovatif. Peningkatan cara beribadah yang penuh antusias ini akan dilakukan dengan pelatihan-pelatihan pujian penyembahan, vocal, music, pelayanan kreatif dan lain-lain.

Ibadah yang antusias adalah juga ibadah yang mengijinkan karuniakarunia Roh Kudus bekerja sehingga mujizat terjadi dan kuasa Allah dinyatakan. Pengadaan bahan kotbah tahunan yang Alkitabiah namun relevan dengan kehidupan sehari-hari, sehingga jemaat bisa merenungkan, mentaati dan melakukan firman Tuhan dengan dampak Buah Roh yaitu karakter Kristus yang saleh akan nampak dalam kehidupan sehari-hari orang percaya

6. Penggembalaan Yang Penuh Kasih dan Menguatkan

Salah satu panggilan dan tugas gereja yang penting adalah penggembalaan. Penggembalaan yang baik akan mendatangkan kesehatan, kekuatan dan kesembuhan bagi jemaat disebuah gereja lokal.

Kemampuan pastoral setiap gembala jemaat harus ditingkatkan sehingga mereka mencapai tingkat mahir dalam penggembalaan. Dengan pelatihan-pelatihan pastoral konseling dan penatalayanan jemaat maka diharapkan setiap konselor di setiap gereja lokal dapat menangani masalah jemaat yang semakin komplek.

7. Penguatan Gereja Lokal Melalui Modernisasi Organisasi dan Kepemimpinan

Gereja lokal GBI harus menjadi gereja yang kuat dan tertib dalam administrasi dengan tujuan agar dapat memberi pelayanan yang lebih baik kepada warga jemaat gereja lokal. Untuk dapat menjadi gereja yang kuat maka diperlukan seminar dan pelatihan dalam penatalayanan, pengelolaan keuangan gereja, kepemimpinan dan lain-lain.

Modernisasi organisasi diperlukan agar kinerja organisasi semakin efektif dan efisien dengan menggunakan sistim manajemen terbaru serta adanya evaluasi kerja. Penilaian yang dipakai adalah standarisasi ISO dan KPI yang akan dilakukan dari pusat sampai daerah.

Modernisasi dalam berkomunikasi dilakukan dengan memanfaatkan sosial media yang terus berkembang. Aps Bethel juga terus dikembangkan sebagai sumber informasi yang akurat dan terpercaya

Dewan pakar atau staf ahli dari berbagai bidang keahlian yang dibentuk akan memberi masukan-masukan dengan memperhatikan aspek ideologi, politik, ekomomi, sosial, budaya, pendidikan, keamanan dan lain-lain, sehingga langkah maju organisasi dapat selaras dengan perkembangan yang terjadi dalam masyarakat.

8. Peningkatan Peran Gereja Dalam Berbangsa dan Bernegara.

Gereja terpanggil untuk menjadi terang bagi bangsa dan negara untuk membangun masyarakat dan pemerintahan yang adil dan berahklak. Melalui panggilan politeia maka warga gereja perlu menjadi warga yang tidak buta hukum dan buta politik.

Gereja perlu mempersiapkan kader-kader muda dari warga jemaat yang takut akan Tuhan, unggul dan berkarakter Kristus untuk ikut serta dalam berbagai kegiatan berbangsa dan bernegara, membangun dan mengawal perjalanan bangsa ini. Mereka yang pada akhirnya berkiprah di politik dapat ikut mengarahkan jalannya pemerintahan yang bersih, berkeadilan dan yang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *