Rapat Persiapan Program Festival Kabar Baik

Rapat Persiapan Program Festival Kabar Baik

Pada Senin, 9 Desember 2024, bertempat di Kantor BPD GBI DKI Jakarta, telah diselenggarakan rapat yang diprakarsai oleh Departemen Penginjilan (PI) GBI. Rapat ini membahas secara mendalam program Festival Kabar Baik, sebuah inisiatif kolaboratif antara BPP GBI (Departemen PI) dan BPD GBI DKI Jakarta.

Visi dan Tujuan Festival Kabar Baik
Dalam rapat ini, para pemimpin dari berbagai wilayah turut hadir, termasuk perwakilan dari lima Perwil, Kabid, dan Kasie di Bidang 3 BPD GBI DKI Jakarta. Kehadiran mereka menjadi kunci dalam menyusun strategi pelaksanaan yang matang dan memastikan terciptanya kolaborasi yang kuat.

Tujuan utama program ini adalah:

  1. Menjangkau jiwa-jiwa yang belum mengenal Kristus.
  2. Meningkatkan kesadaran tentang pentingnya penginjilan dalam kehidupan jemaat.
  3. Menggerakkan gereja lokal untuk bersama-sama berpartisipasi dalam misi penginjilan.

Strategi dan Perencanaan
Dalam rapat, peserta mendiskusikan berbagai aspek penting, seperti sasaran yang ingin dicapai, alur pelaksanaan, dan pembagian tugas. Semua pihak berkomitmen untuk bekerja sama dengan tekun, sehingga program ini dapat menjadi momentum besar dalam pelayanan.

“Festival Kabar Baik adalah langkah nyata untuk memperluas ladang pelayanan penginjilan. Dengan kolaborasi yang kuat, kami percaya bahwa lebih banyak jiwa akan dijangkau dan diselamatkan,” ujar salah satu pengurus Departemen PI.

Harapan dan Komitmen
Departemen PI berharap program ini tidak hanya menjadi agenda besar, tetapi juga mampu memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan gereja. Dengan visi yang sama, semua pihak diharapkan bergerak bersama, menjadikan Festival Kabar Baik sebagai bukti nyata cinta kasih Allah bagi dunia.

Dengan persiapan yang matang dan semangat yang tinggi, Festival Kabar Baik diharapkan menjadi tonggak penting dalam pelayanan GBI di masa mendatang.

One thought on “Rapat Persiapan Program Festival Kabar Baik

  1. Syalom selamat dan tetap semangat saudaraku membuat pelayanan yg berdampak ke seluruh gereja GBI, melihat sikon yg ada, karena gereja dituntut harus membuat terobosa-terobosan dan tidak dapat biasa-biasa saja harus membuat terobosan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *